Wednesday, October 21, 2009

Isro: "Takdir"

Rabu, 211009-20:00

wah, kemarin mas isro ke... reenn...
dgn semangan "jihad fi sabilillah.." presentasi tt "Takdir",

"Sesungguhnya Alloh tidak akan mengubah suatu kaum, sehingga kaum itu mengubah diri sendiri", saya sendiri bingung, saya sedikit menyesal, kenapa kemarin menanyakan "takdir"? padahal saya sendiri masih bingung tentang takdir, sebenarnya kemarin (red: rabu lalu), saya mencari jawaban eh malah disuruh menjawab... ya gapapa...
takdir secara etimologi artinya kadar/ukuran, setiap makhluk ada kadarnya masing2, takdir manusia mencangkup atau tidak bisa lepas dengan lingkungan, makhluk Alloh lain, dan yg pasti tidak lepas daru sunnatulloh, karena kita tidak mengetahui takdir kita, maka manusia diberi kesempatan memilih (otonom), apakah tetap seperti fitrahnya (islam) atau menjadi nashrani, majusi, atau yahudi tergantung pilihan individu masing-masing. Tentunya selama manusia mau sungguh-sungguh mengubah takdirnya dan berprasangka baik kepada Alloh takdir manusia bisa diubah, salah satunya bisa dengan doa yg bersungguh-sungguh,.
contohnya misalkan mas Jumidi berdoa sungguh-sungguh, tetapi merasa tidak dikabulkan, nah .. mungkin Alloh ingin mas Jumidi seperti itu terus.. (berdoa terus), bisa jadi sebaliknya, Alloh mengabulkan doa orang yg ga sungguh-sungguh?
Menurut ulama-ulama Ahlussunah wal Jamaah bahwa takdir sudah ditetapkan Alloh kepada makhluk2-Nya tetapi manusia dituntut berusaha (beramal) semaksimal mungkin untuk merubah keadaan dan kondisinya, tentunya dengan kuasa Ilahi dan ridlo-Nya.
sedangkan menurut golongan Jabariyah, Takdir baik dan buruk makhluk sudah ditentukan Alloh, jadi makhluk tidak bisa mengubah takdirnya, artinya makhluk (manusia) dituntut untuk pasrah sepenuhnya kepada Alloh tanpa ada usaha.
menurut kelompok Qodariyah, takdir/nasib seseorang ditentukan sepenuhnya seberapa besar usaha orang tersebut menentukan takdirnya tanpa ada campur tangan Alloh, manusia bebas menentukan takdirnya sendiri.

0 comments:

Post a Comment